Senin, 24 Mei 2010

Selasa, 18 Mei 2010

Wanita Mulia

Ibu..
Mamah..
Bunda..
Mami..
Mom..


Apapun panggilannya, mereka adalah wanita mulia.
Senin pagi saya kepasar untuk membeli keperluan mamah masak. Disana saya sempat mengobrol dengan wanita paruh baya yang dengan semangat menceritakan tentang anak - anaknya. Kita panggil saja Ia dengan sebutan IBU. Ibu berprofesi sebagai penjual ayam potong. Menceritakan kegigihannya dalam menjual dagangannya demi kebutuhan anak - anaknya. Saya sangat bersimpati ketika ibu memberitahu bahwa ketiga anaknya bisa sekolah dengan layak. Anak pertamanya sedang menempuh semester akhir dikampus Telkom, anak keduanya sedang mengambil sarjana teknik dikampus ISTN dan anak terakhirnya masih bersekolah di SMA 103. Saya agak terhibur ketika katanya kepawakan saya mirip dengan anaknya yang terakhir. Itu berarti saya awet muda dong.. hehehe

Cerita perjuangan wanita mulia yang lainnya saya dapatkan dari tempat saya kuliah.

Ibu yang berkerudung selalu menjajakan dagangan kelontongannya didepan kampus. Sore hari ibu menceritakan tentang masalahnya kepada saya. Saya lebih sering memanggilnya ibu iip. Ibu iip terlihat seorang wanita yang gigih berjualan, gigih pula mempertahankan keuruhan rumah tangganya. Ibu iip telah mendapatkan perlakuan yang tidak layak dari suaminya hampir setahun. Suaminya selalu melakukan KDRT dan menghambur hamburkan uang hasil jirih payah ibu untuk berjudi. Kasih sayang bahkan perhatian tidak didapatkan lagi dari sang suami. Sya sudah beberapa kali memberi saran untuk ibu iip memberanikan diri melaporkan masalahnya ke pihak berwajib. Namun ibu iip tidak berdaya, dan ibu iip takut. Ia menyadari hanyalah seorang wanita yang hanya bisa berpasrah diri dengan perlakuan suaminya. Alasan ibu iip bisa bertahan sampai sekarang sangat membaut bulu kuduk saya merinding. Ibu iip bertahan karena buah hatinya. Ibu iip bahagia melihat anak - anaknya hidup dengan layak dan bisa menuntut ilmu. Bertahan dalam masalah yang rumit, bertahan untuk berjualan demi menghidupi anak - anaknya.. Subhanaullohhhh,..

Ini adalah kisah yang sangat klise, mungkin sering saya jumpai dikehidupan sekitar atau bahkan saya sendiri pun merasakannya. Saya pun sangat banggar dengan mamah saya, Saya gak bisa hidup dan bertahan sampai sekarang tanpa dari perjuangan mamah. Sampai kapanpun saya gak bisa membalas semua kebaikkannya. Gak usah menunggu sampai MOTHER DAY tiba.. Kalo ada kesempatan saya selalu memeluknya dan mencium sambil berkata "I Love U always maaahhhh"



Selasa, 11 Mei 2010

Susahnyaa..

Memang deh Jakarta yang crowded tidak pernah menyulutkan niat banyak orang untuk mengerjakan aktivitasnya. Jam 6 berangkat dari rumah. Baru saja kaki melangkah saya sudah dihadapkan dengan kemacetan. Hopeless untuk sampai ditempat tujuan tepat waktu. Tapi dengan kesabaran manunggu dan menikmati perjalanan yang sebenarnya bisa membuat saya stress, akhirnya saya sampai juga ditempat tujuan. Seperti hidup saya saat ini. Saya masih merasa sangat jauh untuk mencapai goal hidup, bahkan terasa tidak mungkin. Tapi saya yakin.! dengan semangat dan terus berusaha walau lambat laun saya akan sampai juga.

Setelah menjalani skripsi 2 semester dan akhirnya saya dinyatakan lulus. Saya pikir dunia akan begitu indah dan lebih mudah. Tapi kenyataanya inilah dunia sebenarnya. Heii.. Its a beginning,! baru langkah awal.. Pesaing saya semakin banyak, [ilihan semakin beragam. Semuanya menuntut proses pendewasaan dan saya sedang menikmatinya. Ini semua terasa sulit tetapi semua itu harus dicoba dan dihadapi. Segala kesulitan pasti ada jalan keluarnya. Segala perjuangan pasti akan ada hasil yang menyenangkan. Tetap berusaha sebaik mungkin untuk masa depan yang pasti akan indah.

Sudah 2 minggu di bulan ini saya telah melalang buana ke perusahaan2 yang mau menampung saya. Yaa.. Mungkin saja keberuntungan ada ditangan saya dan pihak HRD nya tertarik dengan CV saya. Sehingga saya ditampung dan diberi gaji. Tapi untuk mendapatkan pekerjaan yang terbaik dan cocok dengan perhitungan dompet saya sangat sulit. Selain banyak pesaing, hitung hitungan gaji dan kenyamanan pekerjaan selalu menjadi pertimbangan. Hemm.. Kalu dipikir2 saya termasuk fresh graduater yang banyak maunya. Baru saja lulus, tapi berkeinginan mendapatkan pekerjaan yang setara dengan pekerjaan para Expert. Padahal pengalaman pun belum memadai.

Saya yakin koq dengan kemampuan yang saya miliki. Walau memang sih saya termasuk wanita manja. tapi saya selalu berkeinginan untuk belajar dan saya selalu berusaha untuk mengerjakan apapun dengan kemampusan sendiri. Salah satu prinsip saya : "Selama saya masih bisa melakukannya sendiri.. Yaaa pasti saya kan melakukannya tanpa meminta bantuan orang lain".

Baru terasa untuk mendapatkan uang adalah suatu perjuangan. Susahnya minta ampun. Keberuntungan saya saat ini adalah saya single dan kehidupan sehari - hari saya masih ditanggung oleh orang tua. Bagaimana dengan mereka yang punya banyak kebutuhan dengan tanggungan kehidupannya?. Pasti mereka akan lebih menghargai jirih dengan menggunakan sesuai dengan kebutuhan bukan kemauan. Itulah salah satu prinsip hidup yang saya harus terapkan dalam kehidupan saya. Memperiotaskan penggunaan uang untuk kebutuhan terlebih dahulu daripada kemauan. Semoga saja nanti kalau saja saya sudah mendapatkan pekerjaan dan tentunya mendapatkan uang. Saya bisa menggunakannya dengan bijak. *Double Amen*