Sabtu, 27 Agustus 2011

Perjalanan ke Pulau Tidung

Tepatnya hari jumat setelah sholat magrib saya masih dikantor. Gak ada kerjaan, sambil ngobrol bersama teman kerja bernama Priyo dan Bu Peti kami berencana untuk makan malam bersama diluar. Tapi, entah malam itu kami mengurungkan niat untuk makan malam bersama mencoba membuat rencana baru yg tidak biasanya. Ok, dari pikiran Priyo tercetus "Lets go ! kita ke pulau seribu yukk!" Saya pun menjawab "ayyyooo,, kita ke pulau tidung malam ini !!" dan bu peti menyetujuinya. Malam itu priyo langsung mencari berita untuk perjalanan ke pulau tidung malam hari. Ternyata perjalanan baru bisa dimulai esok pagi, hari sabtu tepatnya.

Jam 5 pagi kami janjian bertemu dikantor, dan memulai perjalanan kami naik Taxi ke pelabuhan muara angke. Letak kantor kami di jl pahlawan revolusi pondok bambu hingga muara angke hanya menghabiskan sekitar 100 ribu rupiah saja. Sampai jam 6 tepat di muara angke kami pun mencari kapal yg akan hendak menuju pulau tidung. Ongkosnya ternyata sangat murah hanya 30 ribuan perorang. Keadaan kapal pada saat itu lumayan ramai, sebagian besar adalah wisatawan, sisanya adalah penduduk asli pulau tidung.

Setelah kurang dari 3 jam kami sampai di pulau tidung, kami pun segera mencari tempat menginap. Disana gak ada cottage atau hotel yg tersedia hanyalah rumah2 penduduk yg bisa disewakan kepada wisatawan. Setelah bertanya2 kepada warga sekitar kami pun mendapatkan rumah nyaman dengan 2 ruang kamar tidur, ruang tamu, lengkap dengan perabotan dan ada TV nya pula, toiletnya pun bersih, untuk 2 hari 1 malam hanya 300rb saja.

Sudah dapat rumah inap, kami pun menyewa sepeda. oh ya! di pulau tidung gak ada mobil yg ada hanya motor itupun jumlahnya sedikit. Warga sekitar lebih nyaman menggunakan sepeda untuk melakukan aktivitas sehari2. Untuk menyewa sepeda sepuasnya kami hanya membayar 15ribu per satu sepeda. Setelah mendapatkan alat transportasi kami pun lekas menuju jembatan cinta. Jembatan cinta adalah nama sebuah jembatan yg dibuat untuk menghubungkan antara pulau tidung besar dan pulau tidung kecil.

Dari jembatan cinta kita bisa melihat hamparan air yg begitu indah dipandang, dan untuk wisatawan yg bernyali besar bisa mencoba lompat dari puncak jembatan cinta. Saya pribadi gak punya cukup nyali untuk terjun dari jembatan yg menurut saya tinggi sekali. Bila sudah sampai di pulau tidung kecil kita bisa melihat perkebunan warga dan hamparan pantai dengan pasir yg putih. Tanaman tembakau pun lumayan banyak menghiasi sebagian pinggiran pantai. Ohya, tips untuk kepulau tidung : Jangan lupa membawa sunblock, topi, dan juga kacamata hitam. Karena cuaca disana sangat cerah.

Sore harinya kami menyewa peralatan snorkling, biayanya hanya 45rb sudah mendapatkan selang snorkle, kacamata snorkle, sepatu katak dan live jacket. Cukup besnorkling dipinggir pantai saja kita sudah bisa mendapatkan ikan yg berwarna warni, tetapi untuk terumbu karangnya kurang bagus. Kami bersnorkling hingga matahari tenggelam.

Malamnya kami dinner dengan barbequean. Dipulau tidung hanya ada 2 tempat yg dijadikan khusus untuk dinner seafood. Keadaan disana sangat ramai, ada ratusan wisatawan kumpul untuk menikmati seafood dari pulau tidung langsung. Soal harga? jangan ditanya.. Murah !! bertiga, sudah makan seafood sepuasnya hanya sekitar 80 ribuan. Jangan khawatir pula dengan harga makanan lainnya. Harganya gak jauh koq sama harga makanan diJakarta. Pokoknya makanan di pulau tidung gak ada yg mahal.

Hari ke dua di pulau tidung, dengan menggoes sepeda kami beranjak kembali kekawasan jembatan cinta untuk menikmati sunset. Pagi itu cuaca agak sedikit gerimis tapi matahari mulai mengintip sangat jelas. HUhhh,, lepas semua penat yg ada. Indah ..!!

Matahari mulai beranjak tinggi, dan perut sudah diisi. Kami pun menggoes sepeda lagi ke ujung barat pulau tidung. Melewati rumah2 warga, Padang ilalang, pepohonan buah sukun, perjalan kali ini cukup jauh dan melelahkan. Tetapi setelah sampai di ujung barat pulau tidung pun semua terbayarkan dengan angin yg semilir lembut, hamparan pantai yg indah, juga suasana yg sangat tenang. Tips : untuk ke tempat ini harus persiapan membawa minum banyak karena warung hanya ada 1 itupun kami mau membeli air kemasan tidak tersedia. Kami menghabiskan hari ke dua disana, sambil pulang menuju rumah inap untuk packing, kami membeli oleh2 berupa souvenir kerang laut, ikan asin, keripik buah sukun dll di toko yg tersebar di lingkungan rumah warga.

Jam 1 Siang kami kami pun kembali kejakarta dengan kapal yg sama seperti kapal yg membawa kami ke pulau tidung. sekitar kurang lebih 3 jam kami sampai di pelabuhan muara angke denga selamat. enggak mau menhilangkan kesempatan di muara angke, kami makan seafood sepuasnya di Rumah makan yg banyak tersedia di sekitar pelabuhan.

Sungguh nikmat jalan jalan ke pulau tidung, Kesan pulau tidung yg saya bisa ambil : Murah, bersih, warganya ramah2, dan lautnya indah,.

Senin, 11 April 2011

Cinta Lama Bersemi Kembali

Saya Mencoba menghela napas untuk kesekian banyakknya dan mengingatnya mencoba meyakinkan sijantung berdetak spesial untuknya. Dan YAAA,, jantung ini berbisik "Dia adalah Adammu"

Harry Umbara, saya berkenalan dengannya ketika saya masih menginjak bangku SMA, di sebuah kursus bahasa inggris,, Awalnya saya hanya menganggap dia seorang teman sekelas, tapi apa dikata saya jatuh cinta monyet kepadanya. Dengan Cara "Cinta Monyet" hanya dengan bantuan SMS kita pun jadian.

Dengannya untuk pertama kali saya merasakan jatuh cinta dan memiliki seseorang yg saya suka. Bisa dibilang "Cinta Pertama" dan kita pun saling mencintaaaa. Pengalaman berpacaran ala cinta monyet pun kami rasakan, Dia yg memberi saya sekuntum bunga mawar dengan muka menunduk malu, jalan jalan dengan scooternya, berbagi cerita sepanjang pulang kursus, dan masih banyak hal lainnya yg sangat mengena diingatan saya hingga saat ini.

Namun,cerita monyet ini pun berakhir ketika saya mulai masuk kuliah. Saya yg dengan cara egois tingkat tinggi memutus hubungan ini. Keadaan ini dikarenakan saya yg mulai shock beradaptasi dengan lingkungan baru,lingkungan mahasiswa.

Putus, tidak berarti harus putus silaturahmi. Kami pun masih berhubungan, tegur sapa dengan ala kadarnya bahkan terkadang dengan ala malasnya lewat sms, facebook, atau dengan esia yg jaringannya payah.

Dimulai dari akhir tahun 2010 saya dan dia mulai intens bersilaturahmi. Status saya sedang sendiri dan dia juga. Akhirnya tepat tanggal 22 Januari kita pun resmi membuat komitmen untuk besama,, untuk saling mencinta tapiiii,, bukan cinta monyet,, melainkan cinta untuk selama lamanya seperti cinta Adam dan Hawa